Kumel, dekil, polos dan apa adanya itulah salah satu gambaran tentang Hendar kecil. ia adalah salah satu anak ke 4 dari 5 bersaudara. Hendar sendiri tumbuh dalam keluarga yang bisa di katakan sangat sederhana atau serba kekurangan dalam sisi ekonomi. hidup serba kekurangan sudah menjadi hal yang biasa bagi hendar, tetapi ia tak hanya diam menyaksikan apa yang keluarganya rasakan, Hendar selalu berusaha mensiasati hal tersebut dengan berbagai macam tindakan kreatifnya, seperti berjualan es lilin, kacang rebus, jagung rebus milik tetangganya yang berbaik hati untuk membantu. dan gambar mewarnai yang hendar buat sendiri untuk di jual di sekolah dasar tempat ia menimba ilmu serta hendar juga berjualan kantong kresek di pasar tradisional. Tak ada sedikit pun rasa malu, canggung yang menghantuinya, tapi yang ada hanya semangat dan percaya diri.
Setiap pagi Hendar pergi ke sekolah untuk melaksanakan kewajibanya sebagai pelajar, sambil membawa beberapa dagangan untuk dijajakan. sedangkan sepulang sekolah ia tak langsung bermain layaknya anak-anak seusianya, akan tetapi Hendar pergi ke pasar untuk berjualan kantong kresek yang sudah menjadi rutinitas setiap pulang sekolah.
ya memang tak pantas rasanya seorang anak kecil seusianya yang harusnya menikmati masa-masa dunia anak, malah ia menjelma bak orang dewasa. tetapi apa daya keadaanlah yang memaksa ia.
Kaki kecil penuh dengan lumpur hitam pasar tradisiona
... baca selengkapnya di Kesatria Dari Ujung Desa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1